Bank Hati-hati Beri Kredit ke Sektor Pertambangan

jpnn.com - JAKARTA-Industri perbankan diminta konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian. Tetap ekstra waspada di tengah rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) mengalami lonjakan dari 3,18 persen menjadi 3,22 persen.
Itu penting meski secara umum rasio kredit bermasalah cukup baik.
Bank Indonesia (BI) melihat ada sejumlah bank cukup konservatif melakukan upaya penyehatan kualitas kredit.
Misalnya, membangun unit khusus untuk menangani penyehatan kredit. Itu merupakan langkah positif dan perlu diapresiasi.
”Karena, pihak bank telah mengambil langkah konservatif dan hal-hal terburuk telah dikalkulasi,” tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Senin (26/9).
Agus melanjutkan BI juga telah meminta industri perbankan untuk menuntaskan dan melakukan restrukturisasi.
Berdasar data uang beredar publikasi BI, kredit disalurkan perbankan pada Juli 2016 sebesar Rp 4.168,4 triliun atau tumbuh 7,7 persen secara year on year (Yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya tumbuh 8,2 persen Yoy.
Distribusi kredit menurun, secara kuantitas per Juli 2016 menyusul perbankan melakukan konsolidasi menghadapi kredit macet.
JAKARTA-Industri perbankan diminta konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian. Tetap ekstra waspada di tengah rasio kredit bermasalah (nonperforming
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas