Bank Indonesia Lanjutkan Bauran Kebijakan Akomodatif untuk Pemulihan Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan pihaknya akan melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif untuk pemulihan ekonomi nasional.
“BI melanjutkan bauran kebijakan akomodatif dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers KSSK di Jakarta, Senin (3/5).
Perry menyatakan setelah menurunkan suku bunga acuan atau BI Seven Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebanyak enam kali secara agresif selama setahun ini akhirnya Bank Indonesia dalam RDG pada 19-20 April memutuskan mempertahankannya di level 3,5 persen.
“Ini merupakan suku bunga kebijakan BI terendah sepanjang sejarah,” ujar sarjana ekonomi UGM itu.
Eks Direktur Eksekutif South East Asia Voting Group (SEAVG) itu mengatakan BI akan menahan stabilitas dari dampak global dengan kenaikan yield US Treasury.
Di samping itu, BI terus melakukan stabilitas nilai tukar rupiah dengan intervensi di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
“Stabilisasi nilai tukar erat kordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas pasar SBN,” kata Perry.
Selanjutnya, lanjut dia, BI mendorong kebijakan makroprudensial dengan mempertahankan ratio countercyclical buffer sebesar nol persen, rasio penyangga makroprudensial enam persen, rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial Syariah (PLM Syariah) 4,5 persen dengan fleksibilitas repo 4,5 persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan pihaknya akan melanjutkan bauran kebijakan yang akomodatif untuk pemulihan ekonomi nasional.
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Waspada, Gubernur BI Sebut Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?