Bank Indonesia Perketat Aturan Devisa Parkir, La Nyalla: Antisipasi Pola Counter Trade
jpnn.com, JAKARTA - Polemik soal banyaknya eksportir yang memarkir dananya di luar negeri, belakangan menjadi perbincangan hangat.
Tidak sedikit yang menyebut bumi Indonesia hanya dikeruk, tetapi dolarnya di luar negeri.
Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah kembali memberlakukan sanksi untuk eksportir yang tidak menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.
Kebijakan itu diharapkan berdampak terhadap penguatan cadangan devisa (cadev).
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/2).
Dia melihat aturan tersebut belum bisa menjawab pola counter trade (sistem ijon) yang kerap ditempuh oleh para eksportir di Indonesia.
Dia mengatakan pertama masih banyak pengusaha pengolah SDA yang menerapkan skema counter trade atau ijon.
Mereka menarik pinjaman luar negeri untuk eksploitasi tambang, kebun dan lain lain, yang pembayarannya lewat hasil produksi.
Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan masih banyak pengusaha pengolah SDA yang menerapkan skema counter trade atau ijon.
- Senator Dedi Batubara Bersama Tim K3 Unsur DPD RI Bertemu Sultan, Berikut Agendanya
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Legislator Komisi XI: Sinyal Positif Bagi UMKM
- Soroti Penambahan Jumlah Reses DPD RI, ICWI Minta KPK Turun Tangan
- Wujudkan Pembangunan Berkeadilan, DPD RI Dapil Kaltim Siap Bersinergi dengan Pemprov Kaltim
- Fachrul Razi Sebut Penambahan Masa Reses DPD RI Berpotensi Menjadi Masalah Hukum
- Penjabat Gubernur Jatim Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis, Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi