Bank Indonesia Perlonggar Likuiditas

Bank Indonesia Perlonggar Likuiditas
Bank Indonesia Perlonggar Likuiditas
Otoritas moneter mulai hari ini juga akan menyediakan valas bagi perusahaan lokal lewat bank. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan valas perusahaan lokal yang punya underlying transaction. Namun, Boediono memastikan bahwa bank sentral tidak akan menjamin letter of credit (L/C) yang digunakan perusahaan.

Ketiga, BI menurunkan rasio giro wajib minimum (GWM) valas untuk bank umum maupun bank syariah, dari posisi 3 persen menjadi 1 persen. "Kebijakan ini akan menambah ketersediaan likuiditas valas berupa USD, sehingga bank dapat membenahi likuiditasnya," tutur guru besar UGM tersebut.

Dia menuturkan, pelonggaran rasio GWM valas ini juga dilakukan untuk memperlonggar ruang pencairan devisa yang beku di BI. "Sehingga, itu bisa dipakai untuk membiayai operasional bank yang menggunakan valas."

Penurunan GWM juga berlaku untuk rupiah, yang mengalami penyederhanaan perhitungan GWM menjadi hanya dalam bentuk statutory reserves. Besarnya 7,5 persen dari dana pihak ketiga (DPK).

JAKARTA - Bank sentral terus bersemangat memperluas ruang untuk membasahi likuiditas di industri perbankan nasional. Kemarin (14/10), Bank Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News