Bank Jatim Belum Tertarik Keluarkan Uang Elektronik
jpnn.com, SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) belum tertarik mengeluarkan uang elektronik atau e-money maupun e-toll.
“Bukannya kami tidak mendukung program pemerintah. Namun, kami memang ingin fokus dengan program transaksi nontunai yang sudah kami miliki yakni e-samsat dan e-nyang pasar,” kata Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso, Kamis (21/9).
Menurut Soeroso, anggaran pembuatan kartu e-money atau e-tol cukup besar.
“Untuk mendukung program Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) itu, kami sudah menggandeng bank lain, yakni BCA melalui kartu Flazz. Bahkan, rencananya kami akan bekerja sama pula dengan Bank Mandiri," ujar Soeroso.
Dia menambahkan, penerbitan kartu dengan sistem kerja sama dengan bank lain yang di bawah Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan bank swasta lain lebih menguntungkan dan menghemat biaya.
Terkait GNNT, Soeroso mengatakan, Bank Jatim sudah mengawalinya sejak lama. Untuk urusan pembayaran pajak kendaraan bermotor, pihaknya bekerja sama dengan samsat.
Saat ini, posisi rasio keuangan Bank Jatim pada Agustus 2017 lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Net interest margin (NIM) sebesar 6,88 persen dari sebelumnya 6,71 persen dan return on asset (ROA) 3,14 persen menjadi 3,62 persen.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) belum tertarik mengeluarkan uang elektronik atau e-money maupun e-toll.
- Kemenkeu Buka Suara, Soal Transaksi Uang Elektronik dan Qris Kena PPN 12 Persen
- BRI Insurance Perluas Jangkauan Bisnis Hingga ke Jatim
- Triwulan I 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Moncer
- Asbanda Umumkan Pemenang Pengundian Tabungan Simpeda, Berikut Daftarnya
- Sinar Mas Land & Plasticpay Resmikan RVM, Penukar Sampah Botol Plastik jadi Uang
- Pelaku Pembobolan Mesin ATM Bank Jatim Ditangkap, Ternyata Masih Pelajar