Bank Kelas Kakap Hadapi Tekanan Kredit Bermasalah
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah bank papan atas Indonesia masih menghadapi tekanan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sepanjang 2016 lalu.
Beberapa bank itu, antara lain, Bank Mandiri (BMRI), BCA (BBCA), dan Bank Permata (BNLI).
Dalam laporan keuangan sepanjang 2016, NPL gross BMRI naik secara year-on-year (yoy) dari 2,6 persen menjadi empat persen.
Sedangkan NPL gross BCA naik dari 0,7 persen menjadi 1,3 persen.
Sementara itu, NPL Bank Permata meningkat dari 2,74 persen ke 8,83 persen.
Angka itu jauh melebihi benchmark NPL yang dipatok lima persen.
Tingginya NPL membuat cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) bank-bank tersebut meningkat.
Bank Permata bahkan harus mengandalkan tambahan dana pencadangan kerugian dari induk usahanya, Grup Astra sebanyak Rp 3 triliun.
Sejumlah bank papan atas Indonesia masih menghadapi tekanan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sepanjang 2016 lalu.
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses
- Teknologi Peruri Graph Analytic Bantu Amankan Data BPR-BPRS
- BRI Peduli Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Peserta Mencapai 13.200 Orang