Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan

Menurut Ali, pengolahan limbah kopi Indonesia harus dikembangkan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Terlebih, Indonesia notabene produsen kopi terbesar kelima di dunia, memproduksi 756,1 ribu ton biji kopi pada 2023.
“Limbah kopi diketahui memiliki kandungan karbon sebesar 54,5 persen, sehingga berpotensi melepas lebih banyak karbon dioksida dan metana ke permukaan bumi. Pengelolaan dan pengolahan limbah dari produksi kopi mampu mengurangi potensi emisi,“ kata Ali.
Selain itu, pengembangan produk dari limbah kopi berpeluang memberikan dampak ekonomi positif yang berkelanjutan.
Pertama, penyerapan limbah kopi yang dilakukan dapat memberikan pendapatan tambahan pada petani kopi.
Terdapat potensi peningkatan pendapatan dari proses pengolahan ini hingga 5-10 persen, di mana pembelian limbah kulit kopi dibanderol seharga Rp10 ribu per kilogram (kg).
Sementara itu, upah jasa pengupasan dengan menggunakan pulping machine dihargai sebesar Rp 1.000 per kg pengolahan.
“Selanjutnya, pelatihan pengolahan limbah memberikan keterampilan baru kepada siswa SMK, pemilik kedai kopi dan para petani kopi. Alhasil dapat membuka lapangan pekerjaan, terlebih lagi pekerjaan hijau atau green jobs,” ucap Ali.
Lewat program Mandiri Lingkar Hijau, Bank Mandiri memberdayakan masyarakat untuk mengolah limbah kopi menjadi cuan
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Dorong Efisiensi Ekspor Nasional, Bank Mandiri Hadirkan Solusi Digital untuk DHE SDA
- Selamat, Bank Mandiri Kembali Meraih Penghargaan dari Kanwil DJPb NTT
- 3 Manfaat Kopi untuk Kulit yang Luar Biasa
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia