Bank Mandiri Manjakan Nasabah di Tiongkok
JAKARTA - PT Bank Mandiri kembali memanjakan nasabah Indonesia di luar negeri. Salah satunya melalui produk giro, letter of credit (LC), dan remitansi berbasis mata uang China, Renminbi.
Direktur Bank Mandiri, Sunarso menuturkan dengan transaksi perdagangan antara Indonesia dan China ini, itu berarti masyarakat Indonesia bisa semakin lancar bertransaksi.
"Pengusaha ekspor maupun impor juga tidak perlu lagi menggunakan dolar AS. Ini mempertegas bahwa perekonomian di China sedang menuju negara adidaya. Minimal hubungan perdagangan tidak lagi diperantarai dengan dolar AS," kata Sunarso di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (7/10).
Menurut Sunarto, secara ekonomi China sedang tumbuh pesat. Bahkan, pada 2010 lalu sudah dinobatkan sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.
“Kerjasama ini merupakan sikap Bank Mandiri untuk mengantisipasi gerakan internasionalisasi Renminbi. Apalagi hingga sekarang, penggunakan Renminbi sudah mencapai angka 4 persen di dunia, sedangkan Euro masih stagnan di level 7 persen, walau dolar AS masih paling dominan yang mencapai 84 persen,” paparnya.
Transaksi dengan Renminbi ini, kata Sunarso, akan benar-benar dijalankan dua tahun mendatang. Sebab, sudah ada aturan dari China yang menyatakan cabang Bank Mandiri harus berjalan minimal dua tahun dengan harus menunjukkan adanya profit.
Meski begitu, Sunarso mengaku potensi penggunaan Renminbi sebagai transaksi dagang antara Indonesia dengan China memang terbuka lebar. Sejauh ini, Bank Mandiri telah menanam likuiditas di China senilai US$ 1,2 miliar. Dari jumlah itu, seperempat atau senilai US$300 juta akan diperuntukkan transaksi menggunakan Renminbi.
"Karena hingga saat ini dari seluruh komoditas ekspor dalam negeri 13,4 persennya merupakan tujuan China. Sedangkan impor dalam negeri yang berasal dari China jumlahnya mencapai 19,19 persen," terangnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - PT Bank Mandiri kembali memanjakan nasabah Indonesia di luar negeri. Salah satunya melalui produk giro, letter of credit (LC), dan remitansi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi