Bank Mandiri Siapkan Rp 7 trilun di ATM
Antisipasi Penarikan Uang saat Libur Panjang
Rabu, 24 Desember 2008 – 21:03 WIB
JAKARTA - Bank Mandiri tetap memberikan layanan terbaiknya kepada nasabah selama periode libur akhir tahun 2008, melalui 323 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan tersebut akan didukung dengan layanan 24 jam penuh melalui 3.746 Mandiri ATM, 14.295 ATM Bersama, 7.640 jaringan LINK serta ATM yang berlogo Visa maupun Plus. Sukoriyanto Saputro menambahkan bahwa diperkirakan peningkatan transaksi menjelang dan selama libur akhir tahun 2008 sekitar 15% sampai 20% dari biasanya yang tercatat rata-rata sekitar 1,2 juta transaksi per ATM per hari. Jika terdapat masalah dengan layanan ATM Mandiri, nasabah dapat langsung menghubungi Call Mandiri di 14000 atau (021) 5299-7777.
“Untuk mengantisipasi peningkatan transaksi menjelang dan selama liburan akhir tahun 2008, kami telah menyiapkan sekitar Rp 7 triliun atau Rp 500 miliar per hari untuk penarikan tunai di ATM. Angka ini meningkat dari hari biasanya yaitu hanya sebesar Rp 448 miliar per hari. Untuk itu kami berharap masyarakat tidak perlu cemas bila memerlukan dana tunai selama libur akhir tahun ini.” kata Sukoriyanto Saputro, Corporate Secretary Bank Mandiri.
Baca Juga:
Bank Mandiri juga telah menerapkan Software Cash Management dan monitoring khusus untuk memantau operasional seluruh Mandiri ATM. Dengan software tersebut akan diketahui pola transaksi untuk hari biasa ataupun hari –hari libur panjang.
Baca Juga:
JAKARTA - Bank Mandiri tetap memberikan layanan terbaiknya kepada nasabah selama periode libur akhir tahun 2008, melalui 323 cabang yang tersebar
BERITA TERKAIT
- TTArtisan Meluncurkan 3 Lensa untuk Kamera Mirrorless, Harga Mulai Rp 2 Jutaan
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia