Bank Mulai Jual Rp 11.000/USD

LPS: Pelemahan Kurs Ini Masih Fase Dini

Bank Mulai Jual Rp 11.000/USD
Bank Mulai Jual Rp 11.000/USD

Upaya mitigasi itu diawali dengan upaya pemantauan volatilitas pasar dengan menjalankan protokol manajemen krisis (crisis management protocol/CMP) oleh BEI. Saat indeks harga saham gabungan (IHSG) tertekan hingga 5 persen, BEI terus memonitor pergerakan saham jika terdapat sinyal tanda bahaya lewat pop up.

Jika IHSG akhirnya turun hingga 7 persen, BEI berkoordinasi dengan OJK untuk pengambilan keputusan. "Namun, jika IHSG turun hingga 10 persen lebih, kebijakan tidak lagi berada di direksi BEI, namun langsung ditangani OJK," ungkap Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo.

Pada transaksi kemarin, tekanan pada IHSG sedikit mereda. Setelah sempat turun 4,28 persen pada jeda siang, IHSG ditutup turun 138,54 poin atau 3,21 persen menjadi 4.174,98. Tekanan ini tidak hanya dialami IHSG, namun juga saham-saham di Asia. Misalnya saham Hang Seng yang turun 493,41 poin atau 2,20 persen menjadi 21.970,29, indeks Nikkei merosot 361,75 poin atau 2,63 persen ke 13.396,38, dan indeks Straits Times merosot 49,65 poin atau 1,56 persen menjadi 3.123,68.

Penurunan IHSG yang signifikan dalam beberapa hari terakhir memicu fokus OJK. Lembaga pengawas industri keuangan tersebut meyakinkan pelaku pasar bahwa kondisi yang tengah terjadi di pasar keuangan dan pasar modal saat ini hanya bersifat sementara (temporary).

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya telah menemui pelaku industri sektor jasa keuangan dan mereka menyatakan siap untuk mengevaluasi dan mengantisipasi perkembangan yang terjadi. Muliaman menyatakan, industri keuangan meyakini bahwa kondisi pasar modal saat ini adalah sesuatu yang wajar dan merupakan bagian dari dinamika pasar.

Di tempat lain, BEI selaku otoritas bursa menyatakan belum akan melakukan penghentian perdagangan sementara atau suspensi terhadap bursa saham. Sebab, keputusan suspensi perdagangan bakal diambil bursa jika penurunan IHSG mencapai 10 persen dalam sehari atau seperti yang terjadi pada periode 2008.

"Penurunan IHSG saat ini masih terlihat wajar, dengan mempertimbangkan masih adanya transaksi dalam perdagangan. Investor masih memiliki kekuatan dalam supply dan demand," ungkap Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat.

Sementara itu, Presiden SBY juga turut mengikuti perkembangan terkini atas IHSG dan nilai tukar rupiah belakangan ini. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah, presiden juga telah menginstruksikan kepada menteri keuangan agar terus berkoordinasi dengan BI, LPS, dan OJK.

JAKARTA - Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan para pelaku usaha harus memperkukuh kuda-kuda. Turbulensi nilai tukar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News