Bank Negara Malaysia Naikkan Suku Bunga Lagi, Begini Analisisnya soal Situasi Ekonomi Global
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Komite Kebijakan Moneter (MPC) Bank Negara Malaysia (BNM) menaikkan lagi suku bunga “overnight” sebesar 25 basis poin menjadi 2,50 persen.
Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Kuala Lumpur, Kamis, bank sentral Malaysia itu menyebutkan tarif pagu dan lantai koridor suku bunga “overnight” masing-masing meningkat menjadi 2,75 persen dan 2,25 persen.
Menurut BNM, ekonomi global terus berkembang meski dengan kecepatan yang lebih lambat, terbebani oleh meningkatnya tekanan biaya, kondisi keuangan global yang lebih ketat, dan langkah-langkah pembatasan yang ketat di China.
Namun, pertumbuhan global terus didukung oleh perbaikan kondisi pasar tenaga kerja, dan pembukaan kembali sebagian besar ekonomi dan perbatasan internasional.
Tekanan inflasi tetap tinggi, karena kenaikan harga komoditas dan pasar tenaga kerja yang ketat, meskipun kondisi rantai pasokan global terus mereda.
Akibatnya, menurut BNM, bank sentral diperkirakan akan terus menyesuaikan pengaturan kebijakan moneter mereka, beberapa dengan kecepatan yang lebih cepat, untuk mengurangi tekanan inflasi.
Secara khusus, penyesuaian agresif dalam suku bunga Amerika Serikat telah berkontribusi pada kondisi dolar AS yang kuat.
Hal itu mengakibatkan volatilitas yang lebih tinggi di pasar keuangan, mempengaruhi mata uang utama dan pasar berkembang lainnya, termasuk ringgit.
Komite Kebijakan Moneter (MPC) Bank Negara Malaysia (BNM) menyampaikan analisis soal situasi ekonomi global
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- Prabowo Tambah Jumlah Kabinet, Ketum GP Ansor: Relevan Jika Disiapkan Hadapi Tantangan Ekonomi Global
- APBN On Track di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Bea Cukai Catatkan Penerimaan Positif
- Bertemu Diaspora Indonesia di Vancouver, Menko Airlangga Bahas Ekonomi Global
- Ramalan Baik BI soal Prospek Ekonomi Global 2024, Alhamdulillah
- IAEI UK Ajak Semua Pihak Siapkan Strategi Menghadapi Gejolak Ekonomi Global