Bank Perkuat Likuiditas dan Kencangkan Ekspansi Kredit
Ketat, Persaingan Buru Simpanan Masyarakat
Senin, 03 November 2008 – 11:00 WIB
Apalagi, kata Wapresdir PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja, ada kecenderungan penarikan dana rupiah di bank-bank. Memanfaatkan penguatan dolar AS (USD), ada sejumlah pelaku pasar yang mencoba berspekulasi dengan menarik dana simpanan rupiahnya.
"Itu memang yang perlu diwaspadai. Rupiah dilepas, tapi ya semoga jangan dipakai untuk spekulasi USD," ujarnya.
Dari laporan keuangan bank-bank sebenarnya ada kecenderungan yang hampir sama: kredit melaju cepat, sementara penghimpunan DPK tersendat. Di BNI, misalnya, dana simpanan hanya tumbuh 7 persen, sementara kredit mengucur 34 persen. Di BCA, kredit melaju 53,3 persen, padahal pengumpulan DPK hanya mendaki 14 persen. Di BRI, kredit naik 37 persen, sementara penghimpunan DPK hanya 27 persen.
Bank Bukopin malah lebih parah: kreditnya tumbuh 19,12 persen, tetapi DPK-nya justru minus 15,22 persen. Bank-bank lain juga sama, meski ada bank lain, seperti Bank Panin, yang pertumbuhan DPK-nya lebih besar daripada pengucuran kredit.
JAKARTA - Industri perbankan nasional sempat dilanda kekeringan likuiditas yang lumayan parah. Untunglah, aksi pelonggaran giro wajib minimum (GWM)
BERITA TERKAIT
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Gegara Ini Para Analis Rekomendasikan Aksi Buy Saham BBNI
- Beragam Produk Properti Berkualitas Hadir di Pameran Summarecon Expo 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?