Bank Sentral Dunia Terus Redam Dampak Krisis
ADB: Asia Bisa Terseret
Jumat, 19 September 2008 – 12:47 WIB

Bank Sentral Dunia Terus Redam Dampak Krisis
US Federal Reserve (The Fed) Rabu (17/9) waktu AS atau kemarin WIB (18/9) menginjeksikan dana USD 180 miliar (sekitar Rp 1.692 triliun) ke pasar uang. Ini dilakukan untuk menyediakan likuiditas jangka pendek dan menengah bagi perbankan.
Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE), Bank of Canada, dan Swiss National Bank juga bergabung dalam gerakan sama. Menurut BoE, langkah koordinasi itu didesain untuk mengatasi tekanan terus menerus terhadap pasar pendanaan jangka pendek.
BoJ terus mengintervensi pasar. Kemarin, otoritas moenter di Jepang itu menggelontorkan dana USD 23,9 miliar (sekitar Rp 224,66 triliun) ke pasar uang. Sedangkan beberapa bank sentral lain mengucurkan hingga ratusan miliar USD.(AFP/AP/aan/dwi)
MANILA - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memperingatkan, institusi keuangan di wilayah Asia berisiko terseret kejatuhan pasar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi