Bank Sentral Tahan BI Rate di Posisi 6,75 Persen
Sabtu, 05 Maret 2011 – 03:03 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 6,75 persen. BI berjanji akan terus mewaspadai perkembangan inflasi dan menyesuaikan tingkat BI rate secara terukur pada waktunya. Ia menambahkan, tren penguatan nilai tukar rupiah yang sempat tertahan pada Januari, kembali berlanjut pada Februari 2011. Aliran modal asing juga terus masuk, seiring persepsi positif investor asing terhadap kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.
"Keputusan ini tidak mengubah arah kebijakan moneter Bank Indonesia yang cenderung ketat sebagai upaya untuk pengendalian tekanan inflasi yang masih tinggi," ungkap Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah dalam keterangannya, Jumat (4/3).
Baca Juga:
Difi mengatakan, upaya pengendalian inflasi juga diperkuat dengan terbukanya ruang penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, pengendalian likuiditas melalui penerapan kebijakan makroprudensial dan operasi moneter, juga diperkuat dengan tetap memperhatikan kebutuhan likuiditas perbankan yang sehat.
Baca Juga:
"Penguatan rupiah juga sebagai respons positif terhadap kenaikan BI Rate dan kebijakan Bank Indonesia untuk memberikan ruang biagi penguatan rupiah sebagai komitmen kuat untuk pengendalian inflasi," katanya.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 6,75 persen. BI berjanji akan terus mewaspadai perkembangan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan