Bank Syariah BUMN Merger, BSM Hadapi Persaingan Ketat

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mulai membahas rencana merger bank syariah entitas badan usaha milik negara (BUMN).
Merger tersebut akan dilakukan PT Bank BNI Syariah dengan unit usaha syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), yaitu BTN Syariah.
Hal itu membuat PT Bank Syariah Mandiri (BSM) harus bersiap menghadapi persaingan yang diprediksi makin ketat.
’’Persaingan bakal makin seru. Artinya, kalau nanti sama-sama jadi BUKU (bank umum kelompok usaha) 3, kami harus siap menghadapinya,’’ kata Komisaris Utama BSM Mulya Effendi Siregar, Jumat (8/12).
Saat ini, BSM merupakan satu-satunya bank syariah yang berstatus BUKU 3. Modal intinya mencapai Rp 7 triliun.
Sementara itu, BNI Syariah merupakan BUKU 2 dengan modal inti Rp 2,69 triliun.
Induk usaha BNI Syariah, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), berencana menyuntikkan modal tambahan Rp 1 triliun.
Di sisi lain, BTN Syariah belum menjadi bank umum syariah (BUS).
Pemerintah mulai membahas rencana merger bank syariah entitas badan usaha milik negara (BUMN).
- BTN Tingkatkan Pembentukan CKPN untuk Mengantisipasi Tekanan Global
- BSI: Cicil Emas Perbankan Syariah Tumbuh 86,41 Persen
- HUT ke-20 Tahun, BTN Syariah Makin Mantap Menuju Terbentuknya BUS
- BTN Memulai Proses Akuisisi Bank Victoria Syariah, Begini Skemanya
- Didukung Infrastruktur Digital dan Jaringan Luas, BSI Siap Layani Pelunasan Haji 1446H
- Gandeng Sun Life Financial Indonesia, BTN Syariah Hadirkan Asuransi Salam Berkah Amanah