Bansos Corona Dipersoalkan, Taufik Gerindra Habis-habisan Membela Anies Baswedan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik habis-habisan membela Gubernur Anies Baswedan soal bantuan sosial (bansos) bagi warga ibu kota selama masa pandemi virus corona.
Dia tidak terima Anies disebut melepas tanggung jawab terhadap 1,1 juta warga yang membutuhkan bantuan.
"Jadi ceritanya musti diluruskan dulu. Sangat keliru kalau Anies dibilang lepas tanggung jawab soal pembagian bansos. Justru kami lebih dulu membagikan bansos," ujar Taufik.
Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta ini juga menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang paling siap menghadapi pandemi COVID-19 termasuk dalam menanggulangi dampaknya.
"Untuk pembagian bansos, Pemprov DKI sudah siapkan anggaran Rp 700 miliar. Jadi di mana letak lepas tanggung jawabnya soal bantuan bansos?" tanya Taufik.
Taufik pun meminta pemerintah pusat tak mempersoalkan adanya kesamaan data penerima bansos dengan Pemerintah Provinsi DKI.
"Saya kira gak masalah kalau warga dapat bansos dua kali dari pemerintah pusat dan Pemprov DKI, dalam minggu yang berbeda. Yang salah itu kalau pembagian bansosnya dilakukan berbarengan pada hari yang sama, minggu yang sama juga," kata Taufik.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan DPR RI pada Rabu (6/5) menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta meminta pemerintah pusat untuk menanggung dana bansos 1,1 juta warga Jakarta pada fase dua ini dengan alasan keterbatasan dana.
Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik habis-habisan membela Gubernur Anies Baswedan soal bantuan sosial (bansos) bagi warga ibu kota selama masa pandemi virus corona
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Anggota DPRD Ingatkan Pemprov DKI: Bikin Job Fair Jangan Asal-Asalan
- Ini Pesan Penting Bang Lukman Menjelang Jakarta Job Fair
- TPP PPPK Naik 50 Persen Setara PNS, Tahun Ini Cair, Alhamdulillah
- Bobby Nasution Batal Hadiri Pisah Sambut Walkot Medan, Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan