Bansos Dirapel Menjelang Pilpres, Anies Singgung Kebutuhan Rakyat Dipaksa Ikut Kalender Politik
jpnn.com, TEGAL - Capres bernomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan mengkritisi rencana pemerintah merapel pencairan bantuan sosial atau bansos pada Februari tahun ini.
Kontestan Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar itu menengarai pemberian sejumlah bansos dalam satu kali pembayaran tersebut sarat dengan muatan politik.
"Bansos itu diberikan mengikuti kalender kebutuhan rakyat, bukan mengikuti kalender politik. Kapan rakyat membutuhkan, di situ diberi bansos," ujar Anies kepada wartawan di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu menegaskan seharusnya pembagian bansos dilakukan sesuai jadwal. Anehnya, pembagian sejumlah bansos justru dirapel menjelang pemilu.
"Ada jadwalnya. Jadwalnya sesuai kebutuhan rakyat, bukan sesuai jadwal kebutuhan politik yang mau memberi," imbuh Anies.
Menteri pendidikan dan kebudayaan di Kabinet Kerja 2014-2016 itu menyatakan bansos bersumber dari negara, sedangkan aparat pemerintah cuma menyalurkannya.
Oleh karena itu, capres dari Koalisi Perubahan itu mengingatkan pemerintah menggunakan bansos untuk agenda politik tertentu.
“Jadi, jangan kemudian ini dimanfaatkan. Rakyat kita cerdas, dan saya yakin bansosnya diterima, tetapi pilihannya itu perubahan,” kata capres yang diusung Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Anies Baswedan mengkritisi rencana pemerintah merapel pencairan bantuan sosial atau bansos pada Februari tahun ini.
- Gugatan Ghufron Ditolak, Cak Imin Tak Perlu Ganti Rugi
- Gus Imin Mengukuhkan 8 Pemimpin Daerah Terpilih jadi Pengurus PKB Jabar
- Gus Imin Jadi Saksi Pernikahan Abid Abdurrahman-Vassa Mustikahati
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi