Bantah Demokrat Singkirkan Loyalis Anas

jpnn.com - JAKARTA--Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantah bahwa rotasi yang dilakukan partai terhadap I Gede Pasek dan Saan Mustopa dari Komisi III adalah bentuk bersih-bersih loyalis Anas Urbaningrum dari partai Demokrat. Menurut Syarief rotasi adalah hal yang biasa dilakukan partainya.
"Rotasi hal yang biasa. Tidak ada yang istimewa. Semua fraksi kan melakukan rotasi, tidak ada sesuatu yang aneh," tegas Syarief di Jakarta, Kamis, (19/12).
Menurutnya semua kader harus loyal pada pimpinan partai. Saat ini, kata dia, kader Demokrat menjadi loyalis Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sekarang kan orang harus loyal kepada pimpinannya siapapun pimpinannya. Yang ada loyalis SBY," kata Syarief.
Hal yang sama diungkapkan politikus senior Demokrat EE. Mangindaan. Menurutnya, Demokrat tak pernah memilih-milih kader. Rotasi adalah hal yang lumrah. Ia mempersilakan siapa yang ingin mundur dari partai dapat mundur, tapi bukan karena adanya pilih kasih.
"Kita tak sesempit itu cara berpikirnya. Kalau ada rotasi itu suatu hal yang biasa. Yang tidak mau dengar lagi, minggir sendiri dong. Kalau saya punya garis begitu. Silahkan. Tapi kalau tidak mau sama sekali, ya sekalian aja. Kok dikait-kaitkan orangnya Anas, orangnya Marzuki, orangnya Mallarangeng, orangnya Mangindaan, ndak ada itu," tegas Mangindaan. (flo/jpnn)
JAKARTA--Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan membantah bahwa rotasi yang dilakukan partai terhadap I Gede Pasek dan Saan Mustopa dari Komisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Efisiensi Anggaran Pemprov Jateng Mencapai Rp 3,4 Triliun, Ahmad Luthfi: Dialokasikan untuk Kesejahteraan Rakyat
- Jabodetabek Banjir, Mayjen Endi Kerahkan Ratusan Marinir
- Waspada, Hujan hingga Banjir Rob Diperkirakan Terjadi di Sejumlah Wilayah Hari Ini
- 5 Berita Terpopuler: Info Baik dari Dirjen Nunuk, Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alamak
- Banjir Jakarta Meluas jadi 114 RT, Berikut Daftarnya
- Ratusan Pelamar TMS PPPK 2024, Penyebab Sama, Bukan Masa Kerja