Bantah Festival Karnaval Khatulistiwa Hanya Pemborosan
jpnn.com - JAKARTA--Pelaksanaan Festival Karnaval Khatulistiwa yang dihadiri Presiden Joko Widodo mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Ada yang berpendapat festival ini menghamburkan uang di saat perekonomian Indonesia tengah lesu.
Hanya saja ini dibantah oleh pejabat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
"Selama ceremony itu tujuannya untuk menarik investasi, tidak masalah. Setahu saya festival karnaval itu untuk mendorong tumbuhnya perekonomian di daerah," kata Karo Hukum Komunikasi Informasi Publik (HKIP) KemenPAN-RB Herman Suryatman di Jakarta, Jumat (28/8).
Dia menyebutkan, efisiensi anggaran dalam rangka penghematan nasional sudah digaungkan pemerintah Jokowi-JK sejak tahun lalu. Dimulai dari aparatur sipil negara (ASN) yang tidak boleh menggunakan fasilitas kantor secara berlebihan seperti AC, ATK, dan lain-lain. Demikian juga pelaksanaan rapat diupayakan di kantor sendiri dan tidak di hotel.
"Untuk pejabat juga dilarang menggelar ceremony perkawinan, sunatan secara berlebihan. Undangan pun dibatasi hanya 400 saja, ini bentuk efisiensi pemerintah," terangnya.
Mengenai ceremony yang dilakukan pemda selama tujuannya untuk kegiatan ekonomi, tambah Herman, sah-sah saja. Contohnya di Banyuwangi, ada festival budaya yang digelar tiap tahun. Tujuannya agar wisatawan datang ke sana sehingga ekonomi di sana bergerak. Mulai dari pedagang kecil, besar, hotel ikut merasakan manfaatnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Pelaksanaan Festival Karnaval Khatulistiwa yang dihadiri Presiden Joko Widodo mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Ada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung