Bantah Gagal Panen di Food Estate Kalteng, Begini Kondisi Sebenarnya Kata Mentan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah isu soal gagal panen di proyek lumbung pangan atau food estate di Provinsi Kalimantan Tengah.
Syahrul mengakui dari 30 ribu hektare lahan yang digarap oleh Kementerian Pertanian (Kementan), ada yang mengalami kendala produksi, seperti serangan hama tikus.
Kendati demikian, kendala tersebut tidak terjadi signifikan, hanya terjadi pada satu hingga dua hektare.
"Bagaimana dibilang gagal, sementara minggu depan baru mulai panen di Pulang Pisau," kata Syahrul dalam RDP yang digelar Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Tantangan lain, menurut Syahrul, kondisi penggarapan lumbung pangan di Kalimantan tidak seperti di Sumatera dan Jawa karena perbedaan jenis tanah.
Di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, memiliki lahan rawa dengan kadar asam yang tinggi, serta kedalaman air hingga 50 sentimeter.
"Tapi, peningkatan produktivitas pada lahan akan terus dibenahi, karena food estate merupakan upaya untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan," uajrnya.
Sementara itu, Syahrul menjelaskan, food estate yang dikembangkan di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara juga telah dimulai di lahan seluas 215 hektare.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membantah isu soal gagal panen di proyek lumbung pangan atau food estate di Provinsi Kalimantan Tengah.
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian
- Kasasi Ditolak MA, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Tetap Divonis 12 Tahun Penjara
- Pernyataan Sjafrie Sjamsoeddin soal DPN Bisa Mengurusi Hutan dan Sawit Menuai Kritik
- Prabowo Bakal Bangun Tanggul Raksasa dari Banten hingga ke Jawa Timur
- Moratorium Sawit Hasilkan Kontribusi Ekonomi Rp 28,9 Triliun Pada 2045
- Viva Yoga Beberkan Visi Strategis Pembentukan Kementrans