Bantah Gibran, Said Abdullah Tegaskan tidak Ada Swasembada Beras di Masa Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Banggar DPR Said Abdullah merespons pernyataan Calon Wakil Presiden RI nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan Indonesia telah mencapai swasembada beras pada 2019 hingga 2022.
Pernyataan itu disampaikan Gibran saat debat cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1). Said Abdullah menyebut tidak ada swasembada beras pada masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Sebagai anggota DPR, yang memiliki tanggung jawab pengawasan, saya ingin menyampaikan kondisi seobjektif mungkin agar persoalan pangan rakyat tidak menjadi komoditas elektoral, serta tidak berbasis pada data yang tidak benar,” kata Said, di Jakarta, Selasa (22/1).
Dia menjelaskan merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2014 hingga 2023 Indonesia selalu melakukan impor beras dan cenderung meningkat menjelang pemilihan umum (pemilu).
Misalnya, pada 2018 atau satu tahun menjelang Pemilu 2019, impor beras melonjak jadi 2,25 juta ton, dari 2017 yang terdata sekitar 305 ribu ton.
Hal serupa juga terjadi menjelang Pemilu 2024. Impor beras pada 2023 mencapai 3,06 juta ton, naik 613,61 persen dibandingkan 2022.
Politikus PDIP itu mengatakan bahwa lonjakan tersebut tidak memiliki relevansi dengan fenomena El Nino.
“Bahwa benar pada 2023 lalu Indonesia mengalami El Nino, musim kering yang agak panjang, namun, masa ini berlangsung kurang dari empat bulan,” ungkapnya.
Said Abdullah membantah pernyataan Gibran Rakabuming Raka. Said menegaskan tidak ada swasembada beras di masa Jokowi.
- 100 Hari Rezim Prabowo, Pengamat: Berupaya Lepas dari Bayang-Bayang Solo
- Indah Banget Pemberian Prabowo Ini untuk Megawati di HUT ke-78, Jokowi Bagaimana?
- Pagar Laut Merugikan Rakyat, Pemerintahan Era Jokowi Harus Bertanggung Jawab
- Masyarakat Pesisir Nusantara Minta Jokowi Bertanggung Jawab atas Kisruh HGB Pagar Laut
- Nominasi OCCRP dan Beban Berat Presiden Prabowo
- Pagar Laut