Bantah Kelola Robot Trading ATG, Pansaka Cuma Jual Kopi dan Skincare
"Ditambah lagi dengan muncul laporan polisi terkait ATG, kami bolak-balik diperiksa polisi dan finalnya website resmi perusahaan diblok Kominfo sehingga perusahaan tidak bisa beroperasi lagi," tuturnya.
Akibat kasus tersebut perusahaan merugi lebih dari Rp 70 miliar karena produk menumpuk di gudang lantaran member tak mau menjalankan bisnisnya lagi.
PT Pansaky Berdikari Bersama berdiri sejak 2015 di Surabaya dan memiliki izin usaha untuk menjual produk direct selling. Pada 2021, Wahyu Kenzo membeli saham perusahaan sebesar 55%.
Sayangnya, sebagai pemilik saham terbesar, Wahyu Kenzo diduga menjalankan perusahaan sesuai keinginannya.
Pada 27 Januari 2022, PT Pansaky Berdikari Bersama mendapatkan izin menjual produk Software Expert Advisor (EA).
"Kami sebatas menjual software EA dan tidak melakukan tradingnya karena sebagai perusahaan direct selling ada larangan melakukan kegiatan menjual barang jasa yang termasuk produk komoditi berjangka, sesuai PP 29 Tahun 2021 Pasal 50 Huruf O," tegas Firman. (jlo/jpnn)
Pansaka membantah ikut mengelola robot trading ATG yang menyeret Wahyu Kenzo. Simak selengkapnya
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Resmikan Store, CNI Memberi Keuntungan Lebih Bagi Mitra
- Perkuat Transformasi Bisnis, CNI Luncurkan Logo dan Produk Baru
- Korban Robot Trading DNA Pro Nilai Kejari Bandung Tegas dan Berkeadilan
- 8 Bulan Berdiri, BASU Sukses Raih 300 Ribu Anggota
- Kasus Robot Trading Viral Blast Global, Uang Ini Akan Dibagikan kepada Korban
- Mixed Marketing Concept, Bukti Komitmen Kuat CNI Lakukan Transformasi