Bantah Pernyataan Gus Yaqut, Pak JK Tegaskan Kemenag bukan Hadiah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama merupakan hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).
Pak JK menyatakan Kemenag bukan hadiah untuk organisasi kemasyarakatan keagamaan tertentu saja, melainkan keharusan dari negara untuk memberikan wadah bagi seluruh agama dan ormas keagamaan di Indonesia.
"(Kemenag) Itu bukan hadiah, itu adalah keharusan karena negeri kita ini berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga tentu semua agama sangat penting untuk dilindungi," kata Pak JK dalam keterangannya yang diterima Senin (25/10).
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI itu mengatakan Kemenag merupakan lembaga kementerian milik pemerintah yang bertugas untuk menaungi seluruh agama dan ormas keagamaan di Indonesia.
"Jadi, bukan hanya NU, tetapi semua agama dan semua organisasi keagamaan. Itu yang dinaungi pemerintah lewat Kementerian Agama," papar dia.
Sebelumnya, Gus Yaqut menyampaikan pernyataan Kemenag adalah hadiah negara untuk NU dalam sebuah webinar internasional yang diunggah di akun TVNU di YouTube, Rabu (20/10).
Pernyataan Yaqut tersebut berawal adanya perdebatan kecil di Kemenag, terkait adanya keinginan mengubah logo atau tagline “Ikhlas Beramal”.
Gus Yaqut menilai tagline tersebut tidak perlu ditulis melainkan dimaknai di dalam hati.
Ketua DMI Jusuf Kalla atau Pak JK menyatakan bahwa Kemenag bukan hadiah, melainkan keharusan negara memberikan wadah bagi seluruh agama dan ormas keagamaan di Indonesia.
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Kemenag Kembali Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Tertinggi
- Kementerian Agama Meraih Predikat Sangat Baik IPPN 2024
- Cicit Pendiri Nahdlatul Ulama Prihatin Mendengar Rencana MLB NU
- Honorer Tua Ikut Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan PPPK 2024, Semoga Lulus Semua
- FGD Pra-MLB NU: PBNU Melanggar Nilai Cinta Kasih & Kesatuan