Bantah Terlibat Pembantaian Sertu Eka, Tentara OPM Curigai Aparat dari Jakarta
![Bantah Terlibat Pembantaian Sertu Eka, Tentara OPM Curigai Aparat dari Jakarta](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/03/02/jubir-tpnpb-sebby-sembon-menyebar-hoaks-menyebut-anggota-kk-82.jpeg)
jpnn.com, JAKARTA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menepis tuduhan yang menyebutnya terlibat serangan brutal di Jalan Trans Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.
Insiden itu menewaskan anggota TNI AD Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istrinya, Sri Lestari Indah Putri.
"Di Yalimo itu tidak ada kelompok kriminal, karena dari sejak nenek moyang sampai hari ini tidak ada kriminal," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui layanan pesan, Minggu (3/4).
Sebby justru menduga serangan di Yalimo itu bagian dari permainan aparat keamanan Jakarta. Namun, dia tidak memerinci pihak yang memainkan skenario itu.
"Sekali lagi kami sampaikan kepada dunia dan Indonesia bahwa pembunuhan anggota TNI dengan istrinya di Kabupaten Yalimo itu bukan oleh anggota TPNPB," bebernya.
Sebby mengatakan Yalimo adalah wilayah yang damai dan aman. Selama ini, katanya, transmigran dari luar Papua tidak pernah diusik oleh warga asli Yalimo.
"Orang Yali di Kabupaten Yalimo itu baik-baik dan tidak ada pencuri. Dari sejak nenek moyang kami, orang Yali tidak memiliki budaya pencuri," tuturnya.
Sebelumnya, Sertu Eka beserta istri dan dua anaknya dibantai orang tak dikenal di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3) pagi.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menuding insiden berdarah di Yalimo yang menewaskan Sertu Eka merupakan skenario aparat keamanan dari Jakarta.
- Berulah Lagi, KKB Bakar Gedung SMP di Papua Tengah
- Dana Otsus Papua 2025, Supiori Kebagian Rp 101 Miliar
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Ditangkap di Bandara Sentani Papua
- OPM Bakal Bakar Sekolah yang Terapkan MBG, Dasco: Jangan Coba-Coba Teror Kami!
- Legasi Ottow dan Geissler di Tanah Papua