Bantal Emas Masal dari Negara Tropis
Senin, 20 Mei 2013 – 03:03 WIB
Pengalaman seorang praktisi di Jateng, Pratomo, tanaman buah tropis benar-benar harus digalakkan di Indonesia. Setelah terjun ke buah tropis sejak lima tahun lalu, Pratomo menyimpulkan, tiap ha tanahnya menghasilkan di atas Rp 100 juta per tahun. Tidak ada yang di bawah Rp 100 juta. Bandingkan dengan hasil tanaman tebu, padi, dan palawija.
Di antara tanaman-tanaman buah tropis itu, menurut Pratomo, buah naga yang hasilnya paling besar. Bisa mencapai Rp 150 juta per ha per tahun. Durian menduduki ranking kedua dengan Rp 130 juta per ha per tahun. Kelengkeng, seperti jenis itoh, bisa menghasilkan Rp 120 juta per ha per tahun. Bandingkan dengan karet yang hanya sekitar Rp 20 juta per ha per tahun.
Syaratnya, tanaman buah tropis tersebut ditanam dengan sistem yang benar, dipupuk dengan benar, dan dirawat dengan benar. Bukan dibiarkan tumbuh apa adanya seperti pohon buah milik perorangan yang ada di pekarangan-pekarangan. Kelengkeng itoh, misalnya, satu pohon bisa menghasilkan 150 kg. Buahnya kesat, kadar manisnya mencapai 22, dan tidak mudah berubah cokelat.
Salah satu bentuk perawatan yang diperlukan adalah memperbaiki sistem pengairannya. Terutama untuk musim kemarau. Pratomo selalu membuat kolam di puncak bukit. Kolam itu dilapisi membran.
DURIAN montong lagi ditanam secara masal di PTPN VIII Jawa Barat. Saat ini sudah tertanam 250 hektare (ha) dan akhir tahun nanti sudah menjadi 1.500
BERITA TERKAIT