Banteng Muda Tangkis Intoleransi dengan Videoklip
jpnn.com - jpnn.com - Komunitas Banteng Muda (KBM) pimpinan politikus PDI Perjuangan Banyu Biru Djarot menggunakan jurus kreativitas untuk menjaring pemilih bagi duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada pilkada DKI Jakarta.
KBM membuat videoklip berjudul #FilosofiKotakKotak. Muatannya adalah edukasi tentang upaya mencegah perpecahan akibat beragam perbedaan.
Menurut Banyu, perbedaan sudut pandang memang sering memunculkan pengelompokan tentang orang-orang yang seide. Akibatnya, masyarakat menjadi terkotak-kotak.
Karenanya Banyu berharap videoklip #FilosofiKotakKotak bisa memberi penyadaran sekaligus kampanye menghargai perbedaan. “Ketika seluruh kotak-kotak itu terjahit menyatu oleh suatu kekuatan baik itu cinta dan kemanusiaan, maka jadilah dan terpadukanlah kita semua di baju ini,” ujar Banyu saat ditemui di sela-sela pengambilan gambar videoklip di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (3/2) petang.
Dia menegaskan, #FilosifiKotakKotak akan benar-benar bercita rasa Indonesia. “Made in Indonesia, by Indonesian, for Indonesian,” ujarnya.
Politkus muda yang juga pengusaha itu menambahkan, pilkada pada 15 Februari mendatang memang telah menaikkan tensi politik. Fenomena itu tidak hanya di DKI, tetapi juga di daerah lain.
Karenanya KBM mengajak kalangan muda terlibat ke dalam kekuatan perajut persatuan. Caranya dengan melakukan aksi simpatik melawan intoleransi.
“Jadilah kita Indonesia. Mari lawan intoleransi, jadi agen toleran,” ajaknya.
Komunitas Banteng Muda (KBM) pimpinan politikus PDI Perjuangan Banyu Biru Djarot menggunakan jurus kreativitas untuk menjaring pemilih bagi duet
- Di Debat Kedua, RK-Suswono Janjikan Sekolah Negeri dan Swasta Gratis di Jakarta
- Di Bawah Komando H. Odink, Tokoh Multi Etnik di Jakarta Siap Menangkan RIDO
- Mantan Istri Ahok, Veronica Tan Dipanggil Prabowo, Ini Sebabnya
- Pengamat Sebut Ahok Mempengaruhi Suara Ormas Islam
- Selama Pilkada Jakarta, Pramono tak mau Ubah Panggilan dari Mas ke Bang
- Ahok Kecam Pimpinan DPRD DKI yang Sebut Nama Ridwan Kamil: Tak Tahu Protokol!