Bantu Evakuasi Gempa Aceh, Mabes Polri Kirim 400 Anggota Brimob
![Bantu Evakuasi Gempa Aceh, Mabes Polri Kirim 400 Anggota Brimob](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20161209_195118/195118_391740_Tito_Karnavia_BP.jpg)
jpnn.com - BATAM - Markas Besar Kepolisian RI mengirim empat satuan setingkat kompi (SSK) Brigadir Mobile ke Aceh. Jumlahnya mencapai lebih dari 400 anggota.
"Tadi berangkat pukul 09.00 WIB. Siang ini tiba dan langsung digeser ke Pidie dari Banda Aceh," kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Pelabuhan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Telaga Punggur, Kamis (8/12).
Anggota Brimob itu diterjunkan untuk memperkuat evakuasi yang telah dilakukan anggota Polda Aceh dan Polda Sumut. Anggota Brimob itu juga dapat membantu rekonstruksi.
Disampaikan Tito, semua anggota Polda Aceh bergerak untuk membantu evakuasi. Mereka juga mendirikan posko kesahatan di sana. Polda Sumut menambah kekuatan dengan menurunkan dua kompi Brimob.
"Setelah ini, saya juga akan ke Aceh untuk melihat langsung apa yang bisa kami kerjakan untuk masyarakat di Aceh," tuturnya seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.
Selain mengirimkan anggota, Mabes Polri juga mengirim dua truk berisi bahan makanan. Selanjutnya, Mabes juga akan mengirimkan bantuan berupa selimut dan pakaian.
"Saya rasa ini musibah. Ini bencana untuk kita semua. Dari Polri akan berusaha membantu dengan sekuat tenaga," tuturnya. (ceu)
BATAM - Markas Besar Kepolisian RI mengirim empat satuan setingkat kompi (SSK) Brigadir Mobile ke Aceh. Jumlahnya mencapai lebih dari 400 anggota.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penerimaan Bintara 2025: Polda Papua Dapat Kuota Khusus, Berikut Daftarnya
- Terlibat Calo Penerimaan Polri, Polisi Dipecat
- Korban Meninggal Akibat Miras Oplosan di Cianjur Bertambah jadi 8 Orang
- Truk Terguling & Menimpa Minibus di Palabuhanratu, Empat Orang Tewas
- Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Ditangkap di Bandara Sentani Papua
- Dorong Kantor Ledeng jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia, Pj Wali Kota Palembang Menyambangi UNESCO