Bantuan Beras PPKM Rusak Sengaja Diviralkan, Buwas: Supaya Fair, Kami Sudah Lapor Kepolisian

Bantuan Beras PPKM Rusak Sengaja Diviralkan, Buwas: Supaya Fair, Kami Sudah Lapor Kepolisian
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (30/8/2021). (ANTARA/Tangkapan layar)

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso menyebut ada pihak-pihak yang sengaja memviralkan soal Bantuan Beras PPKM rusak, yang terjadi di Pandeglang, Banten. 

Pria yang akrab disapa Buwas itu menegaskan bahwa hal tersebut sengaja dilakukan untuk mencemarkan nama baik Bulog. 

Buwas menjelaskan ada pihak yang sebelumnya menjadi pemasok dan penyalur untuk program bantuan beras keluarga sejahtera (rastra), tidak mendapatkan bagian penyaluran bantuan beras PPKM sebanyak 288 ribu ton kepada 8 juta keluarga penerima manfaat yang seluruhnya ditugaskan kepada Bulog. 

"Maka yang kemarin itu di antaranya adalah temuan dari kelompok-kelompok yang dulunya pensupply, jadi karena tidak dapat, mereka mencari kelemahannya," kata Buwas dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (30/8). 

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia itu lantas mengungkapkan kronologi tersiarnya kabar beras rusak dari Bulog untuk program Bantuan Beras PPKM di Pandeglang Banten. 

Beras tersebut sempat terkena air hujan saat penurunan dari truk ke kelurahan yang dilakukan oleh transporter.

Buwas menyebut hanya terdapat tiga sak beras yang rusak dari total 464 paket yang diterima di kelurahan tersebut. 

Karena kondisinya rusak, beras tersebut tidak disalurkan kepada warga dan hanya disimpan di kantor kelurahan.

Buwas mengatakan ada pihak yang sengaja memviralkan soal Bantuan Beras PPKM rusak di Pandeglang, Banten. Menurut Buwas, supaya fair, pihaknya sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News