Bantuan demi Konten Sosmed sampai Baju Bolong di Tengah Bencana Gempa Cianjur
Ia melihat sebagian yang memberikan korban hanya melihat korban sebagai "objek" yang harus dibantu.
"Kita lihat ada mobil membawa bantuan, tidak membuka jendela, namun kemudian warga berkumpul mengelilingi mobil, dan bantuan dibagikan begitu saja," katanya.
Menurtnya meski ada niat yang baik dari lembaga maupun individu untuk membantu, para relawan atau donatur sebaiknya mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para korban bencana, ketimbang "sok tahu" soal apa yang mereka butuhkan.
"Kadang korban, yang sekarang kita lebih suka menyebut sebagai penyintas, dijadikan objek, bukan subjek," jelasnya.
"Kita harus melibatkan mereka sebagai orang yang nantinya menjadi bagian dari usaha untuk bangkit kembali.
"Menurut saya ini yang belum terlalu dipahami sehingga ada ego sektoral di beberapa pihak, mereka belum terbiasa bekerja di bidang kemanusiaan," kata Dinda.
Bantuan tidak disalurkan kepada yang membutuhkan
Abdul dari BNPB mengatakan para donatur tidak perlu khawatir karena bantuan yang telah diberikan akan diterima para korban paling lambat dua hari.
"Kami pastikan setelah itu barang sudah akan sampai di tangan warga," ujarnya.
Warga di Cianjur menyayangkan adanya pihak yang membuat lokasi bencana gempa menjadi tempat wisata untuk foto selfie
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata