Bantuan Perusahaan Tambang Diembat, Kades di Demo
Rabu, 30 November 2011 – 06:54 WIB

Bantuan Perusahaan Tambang Diembat, Kades di Demo
ANDOOLO - Masuknya investasi pertambangan Desa Wonua Kongga, Kecamatan Laeya, Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bukannya memberikan kemajuan dan kesejahteraan yang diperoleh masyarakat. Sebaliknya tidak ada perubahan, bahkan justru yang ditengarai kesejahtera hanya diperoleh oleh kelompok, termasuk pemerintah setempat. Menyadari hal tersebut, seratusan warga Wonua Kongga mengadukan Kepala Desanya La Ode Sulemana, agar di non aktifkan dan dicopot dari jabatannya.
Warga menilai, kesejahteraan masyarakat Wonua Kongga hanya dinikmati kades dari berbagai bantuan yang masuk ke desa tersebut. Mulai anggaran ADD, block grant maupun dari perusahaan tambang seperti PT Billy Indonesia dan PT Integra.
Baca Juga:
"Korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa Wonua Konga La Ode Sulemana telah memiskinkan warganya. Bahkan pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh dana dari investor adalah bukti dari pelanggaran yang dilakukan. Karena itu, kami meminta kepada DPRD untuk merekomedasikan kepada bupati dan penegak hukum agar dia (Sulemana) di copot dari jabatannya dan segera diproses hukum," ujar perwakilan masyarakat Wonua Kongga, Agustinus di kantor DPRD, Selasa (29/11).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga yang kemudian berakhir dengan pertemuan warga dengan anggota DPRD yang turut dihadiri Camat Laeya M Annas Mas"ud, Kapolsek Lainea.
ANDOOLO - Masuknya investasi pertambangan Desa Wonua Kongga, Kecamatan Laeya, Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bukannya
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku