Bantuan Poltek Lebih Mahal, Biaya Kuliah Harus Murah

jpnn.com - JAKARTA - Kabar baik bagi pengelola politeknik negeri. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana merevisi unit cost operasional kuliah sebagai dasar pemberian bantuan operasional PTN (BOPTN).
Sekditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Patdono Suwignjo menuturkan, tahun lalu biaya operasional politeknik lebih murah dibandingkan PTN jenis universitas maupun institut. "Sekarang kita balik," ujarnya kemarin.
Sebab 60 persen kegiatan akademik di politeknik berbentuk praktek dan sisanya 40 persen teori. Tetapi Patdono belum bisa merinci total alokasi BOPTN untuk perguruan tinggi jenis politeknik, universitas, maupun institut.
Dengan revisi besaran BOPTN itu, Patdono mengatakan, biaya sekolah yang dibebankan kepada mahasiswa bisa ditekan. Dia mengatakan bahwa anggaran BOPTN tahun ini sebesar Rp 3,4 triliun. Alokasi anggaran untuk BOPTN ini akan digenjot dalam APBN 2015 nanti.
"Dengan adanya dana BOPTN yang akan dinaikkan ini, biaya kuliah harus semakin murah," ujarnya.
Patdono mengatakan jika ada yang bilang biaya kuliah mahal, itu hanya pada prodi-prodi tertentu dan yang menanggung itu orang-orang kaya. Dia mencontohkan biaya kuliah di Universitas Indonesia (UI) fakultas kedokteran paling mahal adalah Rp 7,5 juta per semester.
"Catatan saya biaya yang murah itu untu mahasiswa regular," katanya.
Sedangkan untuk mahasiswa non regular yang disaring dengan seleksi mandiri masing-masing kampus, besaran biayanya dipasrahkan ke kampus. Tetapi Patdono mengatakan aturan untuk mahasiswa non regular itu dibatasi hanya 20 persen dari kuota mahasiswa baru saja.
JAKARTA - Kabar baik bagi pengelola politeknik negeri. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana merevisi unit cost operasional
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral