Bantuan Pusat Menumpuk di Manokwari

Tiap 20 Menit Terjadi Gempa Susulan

Bantuan Pusat Menumpuk di Manokwari
JENGUK PENGUNGSI : Menteri Sosial, Bachtiar Chamsah saat meninjau tempat pengungsian korban gempa Manokwari. Foto: Laode Mursidin/RadarSorong/JPNN
Bantuan dari swasta juga terus berdatangan. BP Indonesia membantu berbagai macam obat-obatan,100 dus susu ultra, 150 dus mi instan, dan 100 dus air mineral. Bantuan itu diserahkan Vice President BP Indonesia Nico Conter yang diterima Wakil Gubernur Papua Barat Rahimin Katjong.

Meski demikian, warga Kota Manokwari mengeluhkan tidak tersedianya air bersih. Sejak gempa berkekuatan 7,2 skala Richter dan 7,6 skala Richter Minggu lalu, saluran PDAM macet.

Kondisi berbeda dialami korban gempa di Sorong. Radar Sorong (Jawa Pos Group) melaporkan, sejumlah pengungsi menyesalkan lambatnya bantuan dari pemerintah. Padahal, saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur. ”Kami mau mengharapkan siapa lagi, sekarang rumah sudah hacur. Tempat tidur dan kelambu rusak semua. Jadi, tolong supaya pemerintah perhatikan kami,” ujar salah seorang ibu.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sorong Linder Imbir mengatakan, pihaknya telah menyalurkan 15 ton beras ke distrik-distrik yang terkena gempa. Antara lain distrik Aimas 6 ton dan Mayamuk 1,5 ton. Sedangkan 1,5 ton disimpan untuk cadangan apabila terjadi gempa susulan.

MANOKWARI – Nasib berbeda dialami warga dua kabupaten di Papua Barat yang terkena gempa Minggu (4/1) lalu. Di Kabupaten Manokwari, bantuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News