Bantuan Susu Bayi Tak Dibagikan
Senin, 05 Oktober 2009 – 06:03 WIB
PADANG -- Bantuan bagi korban gempa di Sumatera Barat yang berupa makanan untuk anak-anak dan susu formula untuk bayi terpaksa tidak dibagikan. Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri menjelaskan, keputusan itu diambil setelah pihaknya menerima rekomendasi dari Unicef. Alasan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) itu, makanan anak-anak dan susu formula untuk bayi akan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau gangguan lainnya. Dengan alasan itu dia menghimbau, dalam pendistribusian bantuan, khususnya susu formula perlu ditahan dulu. Kalaupun terpaksa diberikan, tentunya perlu dibatasi dan diperhatikan sasarannya. Dia juga mengingatkan penerimaan bantuan harus lebih teliti. Kalau terpaksa harus didistribusikan, jangan sampai jatuh pada keluarga yang masih punya bayi yang berumur 1 hingga 12 bulan. "Kalau berumur lebih dari itu, tidak apa-apa,” ujar Rosnini.
Keputusan ini juga berdasarkan pengalaman saat terjadi gempa di Yogyakarta 2006 silam. Saat itu, Unicef melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan, tiga dari empat keluarga dengan anak di bawah usia enam bulan menerima sumbangan susu formula. Kondisi tersebut, menunjukkan, peningkatan konsumsi susu formula dari 32 persen sebelum gempa menjadi 43 persen setelah gempa.
Baca Juga:
"Setelah menerima sumbangan tersebut, 25 persen dari bayi yang berusia di bawah enam bulan menderita diare setelah mengkonsumsi susu formula. Jumlah itu, dua kali lipat dari bayi yang tidak mengkonsumsi susu formula (12 persen). Sementara jumlah penderita diare di kalangan bocah berusia enam hingga 23 bulan menjadi lima kali lipat dibanding sebelum gempa,” jelas Rosnini kepada JPNN usai rapat koordinasi dengan pihak Unicef, kemarin.
Baca Juga:
PADANG -- Bantuan bagi korban gempa di Sumatera Barat yang berupa makanan untuk anak-anak dan susu formula untuk bayi terpaksa tidak dibagikan. Kepala
BERITA TERKAIT
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Prakiraan Cuaca BMKG, Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan Hari Ini
- Anggota DPR RI Mufti Anam Kecam Aksi Transgender Isa Zega Umrah Pakai Jilbab
- Kabar Terbaru Rencana Perubahan Aturan Penempatan Guru PPPK, Siap-siap ya
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Non-Database BKN Harus Cermat, Ada Usulan Baru soal PPPK 2024, Bisa Bikin Senang