Bantuan Tak Datang, Korban Banjir Bandang Protes Keras
Senada diungkapkan Made Ruti, warga yang juga berada korban banjir bandang. warga yang rumahnya yang berada di sisi utara jalan Denpasar- Gilimanuk ini terparah dibanding rumah lain.
Posisinya yang berada dekat dengan sungai, rumahnya tertimbun lumpur dan kayu gelondongan dari hutan.
Akibat kejadian tersebut, rumah rusak, pagar dan tempat ibadah rusak parah. Karena tidak ada bantuan dari pemerintah,
Ruti yang tinggal bersama istrinya Ni Nyoman Poni hanya memperbaiki rumahnya dengan uang pribadi dan bantuan dari relawan.
“Belum ada bantuan apa dari pemerintah,” ungkap warga Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring.
Setelah banjir bandang terjadi, rumah warga yang hilang total sebanyak tiga unit. Diantaranya, rumah milik Gusti Putu Slamet Arnawa, 59; Gusti Komang Suke Merta, 63, dan Ni Nyoman Eri, 79.
Tiga unit rumah warga yang hilang tersebut dibantu bedah rumah oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, bantuan perbaikan korban banjir bandang saat ini sedang proses.
Beberapa bangunan bekas terjangan banjir juga masih ada yang tidak diperbaiki karena warga tidak ada biaya perbaikan.
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang di Banjaran, Evakuasi Sempat Terkendala
- Banjir Bandang di Bangladesh Sudah Menewaskan 52 Orang
- Banjir Bandang di Ternate Menewaskan 16 Warga, 3 Masih Dicari