Bantuan Tiongkok Pada Dunia Untuk Virus Corona Hanya Pencitraan?

Seiring dengan pelambatan kasus baru COVID-19 di negaranya, Tiongkok menawarkan bantuan kepada negara-negara lain dalam pertarungan melawan virus corona, termasuk ke Indonesia.
- Tiongkok kirimkan jutaan masker dan perlengkapan medis lainnya ke banyak negara untuk tangani virus corona
- Pejabat Tiongkok mendapat kecaman karena dianggap telah menutupi saat virus corona mulai merebak di Wuhan
- Kini Tiongkok berupaya untuk membangun reputasi sebagai pemimpin global dalam atasi pandemik
Tiongkok mengirim pasokan medis dan peralatan pelindung seperti masker ke banyak negara dan telah memberikan US$ 20 juta untuk Organisasi Kesehatan Dunia.
"Anda memberikan buah persik kepada saya, dan sebagai balasannya saya memberi Anda batu giok putih sebagai bentuk persahabatan," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Geng Shuang kepada wartawan pekan lalu.
"Ini adalah wujud kebajikan tradisional Tiongkok yang mengajarkan kami untuk membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar.
"Kami akan memperkuat kerja sama dengan negara lain dalam menanggapi tantangan COVID-19 sambil bersama-sama membangun komunitas yang akan menjadi bagian dari masa depan umat manusia."
Tetapi di saat menawarkan bantuan kepada beberapa negara yang paling terpukul di Eropa, Beijing juga terlibat perang kata-kata dengan Washington mengenai siapa yang harus bertanggung jawab atas wabah awal.
Inilah yang perlu Anda ketahui.
Seiring dengan pelambatan kasus baru COVID-19 di negaranya, China menawarkan bantuan kepada negara-negara lain dalam pertarungan melawan virus corona, termasuk ke Indonesia
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan