Bantuan Tiongkok Pada Dunia Untuk Virus Corona Hanya Pencitraan?

Mengingat riwayatnya dalam konflik internasional, banyak pihak kini memuji Tiongkok karena bantuan yang ditawarkannya.
Namun akademisi dari Australian National University (ANU) dengan konsentrasi keahlian tentang Tiongkok, Graeme Smith, punya analisis yang berbeda.
"[Strategi bantuan] ini digunakan rezim untuk membalikkan narasi dari Tiongkok sebagai sumber dan penyebab wabah, menjadi narasi Tiongkok yang bisa mengendalikan dan secara efektif menyelamatkan dunia dari pandemi ini," katanya.
"Ini adalah tentang mengendalikan narasi domestik di Tiongkok, dan bukan tentang altruisme global."
Denny Roy, seorang akademisi di East-West Center yang bermarkas di Hawaii, mengatakan Tiongkok mungkin sedang berusaha untuk memperlihatkan reputasinya sebagai "negara yang bertanggung jawab", pada saat negara-negara lain tampak saling berebutan.

"Inilah sebabnya mengapa Tiongkok dengan gencar memberikan kesan bahwa penyakit itu bisa diredam di Tiongkok, bahwa Tiongkok telah membantu dunia dengan bertindak dengan cepat dan efektif, dan sekarang Tiongkok adalah dermawan utama bagi dunia yang telah memberikan perlengkapan medis kepada negara yang dilanda virus," katanya.
"Citra seperti ini bisa menjadi landasan bagi dunia internasional untuk menerima Tiongkok sebagai kekuatan besar.
Seiring dengan pelambatan kasus baru COVID-19 di negaranya, China menawarkan bantuan kepada negara-negara lain dalam pertarungan melawan virus corona, termasuk ke Indonesia
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam