Bantuan Untuk Turis yang Mengaku Dijambret di Bali Mencapai Rp 170 Juta
'Mencoreng' citra pariwisata Bali
Photo: Lawson Rankin, korban begal di Bali hingga mengalami koma, bersama ayahnya Phillip. (Foto: Koleksi pribadi)
Di Bali, Dinas Pariwisata menyayangkan sikap Emma yang telah "berbohong" menjadi korban begal.
"Ini sudah mencoreng pariwisata Bali karena sempat diberitakan yang tentunya tidak baik bagi image pariwisata kita," ujar Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata Bali kepada wartawan.
Ia juga memuji sikap yang dilakukan Polda Bali untuk segera menyelidikinya dan berharap peristiwa ini memberikan "efek jera" bagi para turis asing.
"Perlu diwaspadai modus-modus seperti ini [akan] menjadi pelajaran bagi kita untuk waspada," ujar Putu, yang juga menghimbau pelaku industri wisata di Bali agar berhati-hati dengan tindakan turis.
Di akhir bulan November, seorang remaja pria asal Australia, Lawson Rankin mengalami kecelakaan motor setelah mencoba mengejar pelaku yang menjambret hape temannya yang sedang ia bonceng.
Lawson mengalami luka parah di kepala dan membuatnya ia terbaring dalam keadaan koma dengan biaya pengobatan mencapai Rp 300 juta dan tidak ditanggung asuransi karena tidak memiliki SIM internasional.
Warga asal Melbourne, Heather Woods juga pernah dilaporkan mengalami patah tulang selangkangan ketika seorang pengendara motor berusaha mengambil tasnya, bulan September lalu.
Seorang turis asal Australia, Emma Bell, mengaku jika ia mengalami kecelakaan motor karena menjadi korban begal, namun kini pihaknya sudah memberikan pengakuan soal apa yang sebenarnya terjadi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu