Banyak Anak Aborijin Berketerbelakangan Mental Tak Dapat Bantuan
Kasus gangguan kesehatan mental tinggi
Anak-anak berkebutuhan khusus ini menderita depresi, kegelisahan dan stres pasca trauma yang jauh di atas rata-rata nasional.
Mereka juga mengalami gangguan kesehatan mental yang menurun selama beberapa generasi, isolasi, penyalahgunaan alkohol dan narkoba serta kekerasan dalam rumah tangga.
Laporan berjudul ‘Kami Hitam - Kami Tidak Penting’ (We’re Black, We Don’t Matter) ini merupakan bagian dari masukan terhadap penyelidikan yang sedang dilakukan Pemerintah Queensland, untuk mengkaji kebijakan negara bagian terhadap kelompok disabilitas di sekolah-sekolah umum.
Noel Pearson mendesak dibentuknya komisi penyelidikan yang akan melibatkan ahli perkembangan anak termasuk dokter anak dan psikolog.
Psikolog klinis berbasis di Cairns, Dr Jeff Nelson, turut menulis laporan tersebut dan memprofilkan siswa-siswa berkebutuhan khusus, dengan melihat perkembangan kognitif, sosial dan emosional mereka.
Dr Nelson, yang menggambarkan dirinya sebagai warga Aborijin, telah bekerja di berbagai komunitas di seluruh Australia. Ia mengatakan, hasil serupa juga ditemukan di masyarakat Aborijin di Wilayah Utara Australia dan Australia Barat.
Dia mengatakan, masih banyak hal yang perlu dilakukan di sekolah-sekolah, termasuk penilaian individu dan perencanaan kurikulum, serta program kesehatan yang berkaitan dengan trauma.
Salah satu pemimpin di komunitas Aborijin, Noel Pearson, mendesak dilakukannya penyelidikan terhadap Departemen Pendidikan Queensland menyusul terbitnya laporan yang mendapati seperempat dari pelajar di beberapa komunitas Cape York men
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati