Banyak Backpacker di Selandia Baru Ingin Kembali Bekerja di Ladang Pertanian Australia

Masuk lewat pintu belakang
James Goddard sebelumnya pernah bekerja menjadi pemetik buah blueberry di dekat Coffs Harbour di New South Wales.
Menurutnya, ada pasangan asal Prancis dan Korea Selatan kenalannya yang sebelumya bekerja di Selandia Baru telah kembali lagi ke Australia ketika koridor perjalanan Selandia Baru-Australia sempat dibuka.
"Mereka kembali ke Australia menggunakan visa turis dan kemudian mendapatkan visa COVID-19 sehingga sekarang mereka bekerja di sebuah ladang pertanian di sana," katanya.
"Kebanyakan dari kami sudah menggunakan visa WHV untuk tahun pertama dan tahun kedua, sehingga kami tidak bisa kembali lagi menggunakan visa Working Holiday karena faktor usia atau karena visa kami sudah tidak bisa digunakan lagi."
Namun, dengan terus berlanjutnya pandemi COVID-19 dan adanya peluang bagi para pekerja asing di industri penting di Australia, banyak backpacker di Selandia Baru melihat adanya peluang baru.
"Visa COVID-19 mungkin susah didapat, tapi beberapa teman saya mendapatkannya, dan sekarang berharap bisa mendapat status warga permanen," katanya.
Keterbatasan penerbangan masih jadi kendala
Keterbatasan tempat hotel karantina di Australia menjadi salah satu kendala bagi kemungkinan masuknya pekerja dari Selandia Baru di bulan-bulan mendatang.
Mereka yang pernah menjadi backpacker dan bekerja di Australia, tapi sekarang berada di Selandia Baru sedang berusaha kembali ke Australia untuk bisa membantu musim panen setelah perbatasan internasional dibuka
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana