Banyak Bantuan, Anak-anak Ogah Balik ke Rumah
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, banyaknya bantuan yang mengalir ke barak pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, membawa ekses negatif.
Mengutip laporan pejabat Pemda Karo, Sutopo mengatakan, disinyalir anak-anak di pengungsian menjadi malas belajar dan tidak mau diajak kembali ke rumah asal karena adanya bantuan yang banyak.
"Ini nampaknya sesuai dengan hasil penelitian disertasi UGM, bahwa semakin banyak pemerintah memberikan bantuan saat bencana maka willingness to pay masyarakat menjadi rendah. Masyarakat menjadi tergantung pada bantuan," ujar Sutopo dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (4/2).
Menurutnya, hal ini membahayakan untuk menuju visi bangsa Indonesia yang tangguh menghadapi bencana. "Bantuan harus memberdayakan, bukan menyediakan saja," ujarnya.
Mengatasi kemalasan anak-anak belajar, BNPB bersama dengan USU, dan Unimed akan menyewa rumah untuk memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak.
Dikatakan Sutopo, meskipun tren aktivitas vulkanik Sinabung menurun dibandingkan November-Desember 2013, namun pengungsi terus bertambah setiap harinya.
Pada Selasa (4/2), pengungsi mencapai 31.739 jiwa (9.915 KK) tersebar di 42 titik. Pengungsi berasal dari 34 desa dan banyak pengungsi dari luar radius lebih dari 5 km. (sam/jpnn)
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, banyaknya bantuan yang mengalir ke barak pengungsi korban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap