Banyak Belajar saat Berada di Amerika

Banyak Belajar saat Berada di Amerika
Yuli Wulandari saat memimpin laga Hangtuah Sumsel IM versus Pacific Caesar Surabaya. Foto: Fathra N Islam/JPNN

Karena dinilai berpotensi, pada 2013 lalu Yuli terpilih mengikuti Sports Visitor Program yang diselenggarakan US Department of State. Berkat rekomendasi dari PT Deteksi Basket Lintas (DBL) Indonesia selaku pengelola NBL dan WNBL Indonesia, Yuli mendapat kesempatan menimba ilmu tentang olahraga selama dua pekan di Washington DC dan Philadelphia, Amerika Serikat, pada 14-28 Maret 2013.

Kegiatan bertitel Sports Visitor Program ini ditujukan bagi para atlet, pelatih, manager, dan praktisi olahraga dari beberapa negara. Selama 14 hari, Yuli berkesempatan belajar banyak hal tentang pengembangan olahraga dengan materi tentang  training, nutrisi, kebugaran, pemecahan masalah, life skills, olahraga bagi penyandang cacat, serta mengenal manajemen olahraga di Amerika Serikat.

“Selama di Amerika, saya belajar banyak hal. Saya bersyukur bisa bertemu dan saling sharing salah satu wasit wanita yang memimpin laga NCAA (National Collegiate Athletic Association). Bagi mereka, gender bukanlah halangan untuk maju,” lanjutnya.

Tak hanya bertemu wasit NCAA, Yuli pun mendapat kesempatan langka berinteraksi dengan wasit-wasit NBA yang berada di kantor pusat NBA di New York. Yuli pun juga sempat menyaksikan salah satu pertandingan NBA.

“Saat itu, saya bertemu dengan kordinator wasit NBA. Dia bercerita banyak hal mengenai kepemimpinan wasit di NBA. Saya pun banyak belajar darinya. Selain itu, saya diberi kesempatan melihat kantor wasit di gedung NBA,” ujarnya.

Salah satu momen yang tidak terlupakan oleh Yuli saat berada di Amerika ialah ketika bermain dengan para penyandang cacat. ”Seusai pertandingan, wasit yang memimpin laga mengobrol dengan saya. Saat tahu saya menjadi wasit wanita di Indonesia, dia kagum dan langsung memberi saya hadiah buku peraturan dan peluit,” pungkas Yuli.

Karena dinilai berprestasi, dia dipromosikan memimpin laga Speedy NBL Indonesia. Saat ini, Yuli pun masih mengejar satu mimpi besarnya.

”Satu dari 100 mimpi saya, ialah menjadi wasit perempuan pertama dari Indonesia yang memegang lisensi FIBA. Saya yakin mimpi itu bisa segera terwujud pada tahun ini,” ungkap Yuli.(Fat/jpnn)

SEJARAH baru di perbasketan Indonesia tercipta. Untuk kali pertama, seorang wasit perempuan memimpin laga di liga basket profesional pria. Momen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News