Banyak Daerah Belum Bereskan Pembahasan Anggaran Pilkada

jpnn.com, JAKARTA - Tahapan Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah resmi dimulai Rabu (14/6).
Pilkada yang dilaksanakan di 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten, kini memasuki tahapan persiapan. Sementara tahapan penyelenggaraan akan dimulai September mendatang.
Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan, pada tahap persiapan pihaknya mulai melakukan proses perekrutan untuk Panitia Pengawas (Panwas) tingkat kabupaten/kota.
Namun meski demikian, pembahasan terkait anggaran pengawasan sudah dilakukan. Hanya saja untuk penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sebagai dasar pencairan anggaran pengawasan, baru akan dilakukan setelah Panwas Kabupaten/Kota nantinya dilantik.
"Untuk NPHD belum di tandatangani nanti setelah panwas ada. Jadi tunggu panwas dilantik baru mereka NPHD. Tapi pembahasannya sudah dilakukan," ujar Abhan di Jakarta.
Menurut Abhan, sampai saat ini untuk pilkada provinsi masih ada sekitar 25 persen Bawaslu provinsi yang belum merampungkan pembahasan terkait anggaran pengawasan.
"Sementara untuk tingkat kabupaten/kota lebih banyak lagi. Mungkin ada sekitar 30 persen yang belum (rampung pembahasan soal anggaran,red)," ucapnya.
Meski demikian Abhan optimistis pembahasan dan penandatanganan NPHD dapat dilakukan tepat waktu, sehingga proses pengawasan dapat dilakukan lebih maksimal nantinya.(gir/jpnn)
Tahapan Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah resmi dimulai Rabu (14/6).
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- Usut Kasus Korupsi, KPK Periksa Pejabat Pemprov Bengkulu
- KPU Banten Akan Kembalikan Sisa Anggaran Pilkada 2024 Sebesar Rp 130 Miliar
- Wakil Ketua MPR Apresiasi Kebijakan Prabowo yang tak Memangkas Anggaran KIP Kuliah
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenekraf Tetap Berkomitmen Kerja Maksimal
- Istana: Anggaran yang Diefisiensi Tidak Punya Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat