Banyak Diplomat Asing di Australia Perbudak Pembantunya
Jumat, 18 Desember 2015 – 10:42 WIB
"Bila ada kelompok dalam sebuah masyarakat yang sebenarnya bisa membayar pekerja mereka dengan layak, para diplomat ada di kelompok tersebut."
Awal Desember, kelompok keagamaan di Australia meluncurkaan Australian Freedom Network, sebuah inisiatif untuk menghentikan perbudakan di Australia.
Mereka ingin sektor diplomatik bertanggung jawab atas kondisi para staf mereka.
Banyak staf pembantu rumah tangga (PRT) yang dibawa ke Australia untuk bekerja di kedutaan dan konsulat ternyata tidak mendapat bayaran layak, diperlakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia dan Kepulauan Solomon Sudah Bergabung dengan Negara-negara yang Melarang Senjata Nuklir
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru