Banyak Guru Madrasah Belum Sertifikasi, Kemenag Buka Peluang PPG Mandiri
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama Suyitno, mengatakan perjuangan untuk memperoleh anggaran tunjangan kinerja (tukin) bagian dari jihad.
Demikian juga inpassing guru madrasah sedang diproses payung hukumnya.
"Draftnya sudah disusun, inpassing ini khusus bagi guru yang sudah sertifikasi," kata Suyitno, Sabtu (15/2).
Terkait banyaknya guru madrasah yang belum sertifikasi, Direktorat GTK Madrasah tengah menggodok kemungkinan melakukan PPG (pendidikan profesi guru) Mandiri yang tidak bersumber dari anggaran APBN Kemenag Pusat.
"Biaya per orang untuk PPG itu Rp 6,5 juta. Kalau disortir sampai setiap daerah bisa jadi hanya ada 10 guru (lulus seleksi PPG tetapi belum PPG) se kabupaten. Kan bisa dibantu dari kabupaten, CSR atau kepala skolahnya. Karena bebannya akan jadi lebih ringan," jelas Suyitno.
Saat ini, total guru yang sudah lolos saleksi pretest PPG tetapi belum mengikuti PPG di Kementerian Agama sekitar 23 ribu orang. (esy/jpnn)
Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama Suyitno, mengatakan perjuangan untuk memperoleh anggaran tunjangan kinerja (tukin) bagian dari jihad.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Bupati Nina Agustina Anggarkan Rp 13 Miliar untuk Guru Madrasah, Jadi yang Terbesar di Indonesia
- Kabar Gembira dari Dirjen GTK untuk Peserta PPG Prajabatan
- Redistribusi Guru Mulai Diberlakukan, SK Dirjen Sudah Diterbitkan
- Relawan JADIIN Sebut AMIN Berkomitmen Sejahterakan Guru Ngaji dan Guru Madrasah
- SK Inpassing Guru Jadi Kado HGN 2023, Dikawal Itjen Kemenag
- Kemenag Buka Universitas Islam Siber, Guru Madrasah tak Kesulitan Lagi untuk Kuliah