Banyak Guru Tidak Tenang setelah Diangkat PPPK, Ada Masalah Apa?

jpnn.com, JAKARTA - Status aparatur sipil negara (ASN) pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ternyata tidak membuat para guru merasa aman.
Lepas dari status honorer, mereka masih dihadapkan dengan masalah baru.
Seperti dialami para guru prioritas satu (P1) di sejumlah daerah seperti Sumatera Barat, Kabupaten Garut, dan wilayah lainnya
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLSPI) Heti Kustrianingsih mengaku menerima banyak keluhan dari guru P1 yang sudah mendapatkan SK PPPK.
Keluhannya mengenai mata pelajaran (mapel) yang diampuh tidak sesuai SK pengangkatan.
"Para guru PPPK ini khawatir dengan kelanjutan kontrak kerjanya nanti," kata Heti kepada JPNN.com, Kamis (23/5).
Contoh kasusnya di Sumatera Barat, ada guru PPPK yang mengajar di sekolah A. Nah, di sekolah tersebut ada dua guru PPPK mapelnya sama, sehingga yang satu terpaksa mengajar mata pelajaran lain.
Saat ini, kata Heti, guru PPPK yang mengajar mapel lain dengan SK pengangkatan berbeda masih bertugas.
Sudah diangkat menjadi PPPK, tetapi ternyata banyak guru tidak tenang, karena ada masalah serius
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- 5 Berita Terpopuler: Jadwal Tes PPPK Sudah Keluar, 6 Fakta Terungkap, Komitmen Tegas
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Seleksi PPPK Tahap 2 Daerah Ini Bulan Depan, 904 Honorer Memperebutkan 103 Sisa Formasi
- Di Daerah Ini Jadwal Tes PPPK Tahap 2 Bulan Depan