Banyak Hidung Belang, Perempuan Saudi Takut Menyetir Sendiri
jpnn.com - Langkah pemerintah Arab Saudi mencabut larangan perempuan mengemudi mendapat positif. Namun, tak semua kaum hawa di Negeri Petrodolar itu tertarik menduduki kursi sopir.
Alanoud Hakami contohnya. Perempuan 22 tahun yang tinggal di Jeddah itu tidak berencana belajar mengemudi dan memiliki SIM.
Sebab, suami dan ayahnya memperingatkan kemungkinan terjadi pelecehan. Dan, dia takut itu menjadi kenyataan.
Biasanya dia berangkat kerja diantar sang ayah ataupun suami. ’’Saya tak ingin mengemudi karena pemuda Saudi tidak sopan. Situasinya tidak seperti di luar negeri,’’ ujar perempuan yang bekerja sebagai sales tas itu sebagaimana dilansir The Wall Street Journal.
Berdasar survei yang dilakukan Saudi National Center for Public Opinion Polls Maret lalu, sebanyak 61 persen perempuan ingin mengemudi.
Untuk mereka yang tidak mau, 41 persen beralasan karena takut terjadi kecelakaan dan 27 persen takut dilecehkan para pria.
Saudi sudah mengesahkan UU Anti Pelecehan yang berlaku mulai bulan ini. Namun, masih banyak perempuan yang masih merasa tak aman. Tapi, banyak pula yang merasa yakin bahwa UU Anti Pelecehan itu bakal banyak berperan.
Noura al-Mangour misalnya. Beberapa waktu lalu dia hampir dilecehkan. Dia akhirnya mengeluarkan telepon seluler dan mengancam lapor polisi. Pria itu lantas kabur.
Langkah pemerintah Arab Saudi mencabut larangan perempuan mengemudi mendapat positif. Namun, tak semua kaum hawa di Negeri Petrodolar itu tertarik
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan