Banyak Honorer Dirumahkan Gara-Gara Efisiensi Anggaran, Bahaya

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Rahmat Saleh merespons soal banyaknya tenaga honorer yang dirumahkan akibat efisiensi anggaran.
Dia menjelaskan efisiensi anggaran itu ialah semangat dari pemerintahan saat ini untuk melakukan efektivitas.
"Efektivitas ini bisa dilakukan untuk hal-hal yang sifatnya tidak fundamental bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Misalnya, penggunaan ATK itu dilakukan efisiensi, itu sepakat. Atau perjalanan dinas dilakukan efisiensi. Itu setuju," kata Rahmat, Rabu (12/2).
Namun, legislator dari Dapil Sumatra Barat I itu menjelaskan, pada bagian fundamental seperti misalnya pelayan pendidikan, hingga kesehatan tidak bisa serta-merta gara-gara efisiensi tenaga honorernya dirumahkan.
"Itu berbahaya. Berbahaya terhadap pelayanan kesehatan, berbahaya terhadap kualitas dan pelayanan pendidikan," katanya.
Mantan anggota DPRD Sumatera Barat itu menegaskan kebijakan efisiensi ini tidak menyasar semua aspek, terutama merumahkan honorer.
"Kalau itu dilakukan, itu bisa memberikan dampak negatif terutama perkembangan pendidikan, kemudian terhambatnya pelayanan kesehatan, dan lain-lain," ujarnya.
Dia pun mendorong efisiensi anggaran, tetapi tidak mengurangi hal-hal substansi yang menjadi pembangunan fundamental bangsa Indonesia.
Rahmat Saleh PKS merespons soal banyaknya tenaga honorer yang dirumahkan akibat efisiensi anggaran.
- Sebegini Jumlah Honorer yang Bertarung di Tes PPPK Tahap 2, Ketat
- Kepala BKN: Tes PPPK Tahap 2 Dimulai 22 April, Honorer Persiapkan Diri
- Kapan Jadwal Tes PPPK Tahap 2? Pak Reza Bilang Begini
- 5.800 Honorer di Daerah Ini Berpeluang Diangkat Menjadi PPPK Paruh Waktu
- Setahun Lagi Pensiun, Kebayang Sedihnya kalau PPPK 2024 Tidak Dilantik Hari Ini
- 5 Berita Terpopuler: ASN & Honorer Mendukung Tata Kelola Guru Diambil Pusat, Ketum PGRI Memohon kepada Mendikdasmen