Banyak Honorer K2 Gagal, Berpotensi Muncul Gejolak
jpnn.com - JAKARTA - Untuk kesekian kalinya, Forum Honorer Indonesia (FHI) mengingatkan pemerintah agar serius memikirkan nasib para tenaga honorer kategori dua (K2) yang gagal menjadi CPNS.
Karena jumlahnya cukup besar, yakni sekitar 70 persen dari sekitar 600 ribuan honorer K2 yang ikut tes CPNS, FHI menganggap ini persoalan yang cukup serius.
Sekretaris Jenderal Dewan Presidium FHI Eko Imam Suryanto menyebutkan, jika masalah honorer K2 gagal ini tidak segera diselesaikan, maka bisa muncul gejolak sosial.
"Terkait dengan yang tidak lulus,FHI akan tetap meminta pemerintah agar dibuatkan peraturan yang tegas terkait kelanjutan tugasnya dan masalah kesejahteraannya.Menurut FHI jika ini tidak segera dituntaskan maka akan menjadi bom waktu yang akan meledak," ujar Eko dalam pernyataan sikap FHI yang dikirim ke JPNN, Kamis (13/2).
Dikatakan, kekecewaan secara psikologis para honorer K2 yang gagal bisa memunculkan perilaku negatif yang menimbulkan kejahatan sosial. "Karena ini, pendekatan penyelesaian yang lebih berkeafilan dan manusiawi menjadi harapan kawan-kawan honorer K2," ujarnya.
FHI sendiri akan menggelar Rapat Kerja yang akan diikuti oleh perwakilan honorer K2 dari seluruh indonesia.
Agenda rapat adalah membahas langkah terkait hasil pengumuman honorer K2 dan juga menyusun rekomendasi penanganan terhadap nasib honorer K2 yang gagal lulus tes CPNS.
Disebutkan, rapat akan digelar dengan tuan rumah FHI Lebak pada 15 - 16 Februari 2014.
JAKARTA - Untuk kesekian kalinya, Forum Honorer Indonesia (FHI) mengingatkan pemerintah agar serius memikirkan nasib para tenaga honorer kategori
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang