Banyak Honorer K2 Meninggal saat Menanti Status CPNS
jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 mengecam rencana pemerintah yang ingin mengangkat seratus ribu guru baru dalam rekrutmen CPNS 2018.
Mereka menilai kebijakan itu kurang manusiawi dan sangat tidak adil karena kuota tersebut juga untuk pelamar umum.
Honorer K2 makin jengah karena Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy malah memikirkan 739 guru honorer.
"Pak Menteri, jangan hanya pikirkan 739 ribu. Prioritaskan yang 439 ribu dulu," kata Koordinator Wilayah (Korwil) Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Aceh Taufik Yahya kepada JPNN, Rabu (25/6).
Dia menyebutkan, sebanyak 439 ribu honorer K2 membutuhkan pengakuan status dari pemerintah.
Dari 439 ribu honorer K2 itu, mayoritas sudah berusia di atas 35 tahun.
"Kalau cuma usia 35 tahun ke bawah yang diangkat, bagaimana dengan kami yang tua? Kami menua dengan pengabdian, bukan ujug-ujug masuk list K2 di usia tua," tutur Taufik.
Sementara itu, Ketum FHK2I Titi Purwaningsih mengimbau Muhadjir untuk mengangkat guru honorer K2 menjadi CPNS.
Honorer K2 mengecam rencana pemerintah yang ingin mengangkat seratus ribu guru baru dalam rekrutmen CPNS 2018.
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2