Banyak Juga ya Efek Samping Vaksin AstraZeneca yang Dapat Terjadi
"Bila terjadi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang berat dihentikan, bukan berarti berhenti selamanya."
"Ini sifatnya prosedural dan dilakukan untuk semua hal, bukan hanya vaksin tetapi juga obat."
"Efek samping vaksin rata-rata sama, ringan hingga sedang," tutur dokter Herlina dalam sebuah diskusi daring beberapa waktu lalu.
Kasus yang berat atau tidak umum usai mendapat vaksin AstraZeneca, merujuk pada gejala seperti pusing, nyeri perut.
Kemudian, pembesaran kelenjar getah bening di dekat lokasi tempat suntikan, keringat berlebihan, kulit terasa gatal.
Hal lain, muncul ruam-ruam dan pembengkakan hebat pada bibir, mulut dan tenggorokan (yang mungkin menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas).
"Ada juga yang sangat langka yakni penggumpalan darah disertai penurunan trombosit (trombositopenia), kasusnya sangat rendah hanya 4 kasus dalam 1 juta orang," ujar Erlina.
Untuk mencegahnya, Erlina merekomendasikan orang-orang dengan masalah pengentalan darah, mengonsumsi pengencer darah, kelainan seperti trombosis atau penyumbatan, memeriksakan diri dulu sebelum menjalani vaksinasi.
Ternyata ada banyak ya, efek samping setiap obat termasuk Vaksin AstraZeneca yang dapat terjadi, rasionya berkisar 1:10.
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- 5 Efek Samping Ini Bisa Muncul Setelah Berhubungan Badan, Waspada!
- Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Merapat Lagi, Kali Ini dari Mana?
- Bea Cukai Soekarno-Hatta Fasilitasi Impor Vaksin Hibah Pemerintah Irlandia
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Rush Handling Vaksin dan Alkes Hibahan Australia
- Kominfo Umumkan 4,8 Juta Dosis Vaksin Hadir di Indonesia, Alhamdulillah